Sejarah Asosiasi Game Indonesia (AGI)
Asosiasi Game Indonesia (AGI) adalah organisasi resmi yang menaungi para game developer dan publisher profesional di tanah air. Didirikan pada tahun 2013, asosiasi ini lahir dari semangat untuk mendorong industri gim Indonesia agar mampu tumbuh, berdaya saing, dan mendapat tempat di pasar internasional.
AGI dibentuk pada 2013 oleh enam tokoh penting industri gim Indonesia yang kala itu sudah aktif mengembangkan ekosistem lokal, yaitu:
Andy Suryanto (LYTO)
Eva Muliawati (Megaxus)
Gede Mahartapa (GudangVoucher)
Arief Widhiyasa (Agate)
Kris Antoni (Toge Productions)
Jun Long (Jotter Productions)
Keenam pendiri ini percaya bahwa industri gim nasional membutuhkan wadah bersama untuk:
memperkuat kolaborasi antar pelaku industri,
melindungi hak cipta dan aspek legal,
mengembangkan talenta,
serta memperjuangkan regulasi yang sehat bagi ekosistem gim Indonesia.
Visi dan Misi
Visi
Untuk percepatan pertumbuhan Industri Video Game di Indonesia
Misi
Untuk membangun ekosistem game yang berkembang dan inklusif di Indonesia dengan menyatukan para pengembang game, penggemar, dan pemangku kepentingan industri, sambil mendorong kreativitas, inovasi, serta dampak sosial dan bisnis.
AGI: 2013 - Sekarang
Kami meyakini bahwa regenerasi kepemimpinan merupakan kunci untuk membangun ekosistem industri yang berkelanjutan. Karena itu, Asosiasi Game Indonesia menyelenggarakan pemilihan ketua umum setiap lima tahun sekali sesuai dengan ketentuan AD/ART. Proses ini memastikan organisasi tetap adaptif terhadap perubahan zaman sekaligus konsisten dalam menjaga visi bersama.
Peran di Industri
AGI terus berperan sebagai jembatan antara developer, publisher, pemerintah, investor, dan komunitas internasional. Dalam perjalanannya, asosiasi ini tidak hanya berfokus pada profitabilitas industri, tapi juga ingin menjadikan gim sebagai medium budaya, inovasi, dan kebanggaan nasional.
Kami juga aktif terlibat dalam acara besar seperti Indonesia Game Developer Exchange (IGDX), Game Prime, mendampingi developer lokal dalam pameran internasional, serta mendorong Indonesia dikenal sebagai salah satu pusat kreativitas gim di Asia Tenggara.