Mengenal Video Game Business Event untuk Game Developer Pemula
Fair atau festival, merupakan sebuah acara yang secara simbolis berkontribusi terhadap kebutuhan global dalam suatu industri yang spesifik, dan dilakukan pada suatu wilayah kota tertentu yang kemudian menjadi identitas acara tersebut. Acara ini juga diadaptasi ke dalam industri video game yang beberapa di antaranya seperti Gamescom di Koln, Jerman, Tokyo Game Show di Chiba, Jepang, dan GDC di San Fransisco, Amerika Serikat. Dalam acara ini tidak hanya terdapat promosi produk yang akan dipasarkan ke konsumen, namun terdapat juga kegiatan-kegiatan yang memfasilitasi transaksi bisnis antar perusahaan.
Model Acara Bisnis
Terdapat beberapa model acara bisnis, namun secara umum dibagi menjadi 2 yaitu B2B (Business-to-Business) event dan B2C (Business-to-Consumer) event. Dalam event tersebut, kegiatan B2B maupun B2C kadang dilaksanakan terpisah, atau kadang dilaksanakan di hari dan tempat yang sama. Lalu jika studiomu berminat mengikuti event bisnis, manakah yang akan dipilih? Masing-masing event memiliki kekurangan dan kelebihan yang sebaiknya disesuaikan dengan konteks bisnis yang relevan.
B2B event
B2B event merupakan event antar bisnis dalam ekosistem video game. Dari sudut pandang developer, B2B event sesuai untuk developer dengan tipe studio yang sedang mencari investor, publisher, sesama studio untuk co-development, maupun aspek bisnis antar perusahaan lainnya.
B2C Event
Sementara itu B2C event lebih fokus dalam aspek promosi produk ke konsumen secara langsung. Di event B2C biasanya terdapat pengumuman perilisan game baru, pemutaran trailer, pengunjung bisa mencoba game secara langsung, dan pengunjung juga bisa berinteraksi dengan developer di beberapa kesempatan. Di dalam B2C event juga terbagi menjadi beberapa jenis, diantaranya adalah Consumer Event, Indie Games Event dan Merchandise area.
Sudah mulai melihat perbedaannya? Jika kamu memutuskan akan pergi ke suatu acara yang kamu tidak pahami model acaranya, sebaiknya pertimbangkan ulang keputusanmu. Karena model acara yang tercampur membuat pengunjung yang datang akan tercampur antara partner bisnis dan konsumen.
Format acara
Selain model bisnis, format acara juga menjadi hal yang harus diperhatikan. Karena format acara dengan signifikan akan menentukan berapa budget yang harus disiapkan dalam suatu event. Pandemi Covid membuat hybrid event menjadi salah satu format yang saat ini bisa dipilih. Hybrid event adalah sebuah event yang dilakukan dengan menyelenggarakan acara baik dalam bentuk event online dan offline bersamaan. Selain Hybrid terdapat juga event online dan offline secara terpisah.
Event online sempat populer saat pandemi Covid-19, namun event ini dirasa kurang begitu impactful dari sisi B2B maupun B2C. Keuntungan format event ini adalah budget yang harus disiapkan cenderung kecil. Namun setelah Covid-19 mereda, orang-orang menyadari jika berhadapan dengan layar terus menerus sudah terlalu menjenuhkan.
Event hybrid disisi lain merupakan event yang bisa memiliki dampak positif seperti penyebarannya yang luas dalam bentuk informasi. Namun secara persuasi tetap digunakan offline booth/exhibition dalam kegiatan promosi produk. Dalam rantai acara, bagian yang online sebagian besar adalah conference.
Event offline lebih diminati oleh pelaku game baik dari sisi developer maupun pemain. Kelebihannya, developer bisa membangun trust dengan partner ataupun pemain secara langsung. Namun budget cukup besar harus disiapkan oleh developer, apalagi jika event dilakukan di luar negeri. Salah satu pengeluaran terbesar adalah sewa lahan dan konstruksi booth. Sebagai developer jika mendatangi event B2B, bisa saja pergi ke suatu event tanpa memiliki booth dan mendaftar sebagai peserta bisnis. Namun untuk peserta B2C, booth adalah area yang menjadi prioritas untuk menampilkan produk.
Di artikel ini, kamu sudah memahami model dan juga format acara bisnis video game. Di artikel selanjutnya akan dibahas juga terkait dengan budget, timeline, persiapan, dan strategi melakukan bisnis event untuk game developer pemula.
